082311771819 yppm.maluku@gmail.com

Yayasan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (YPPM) Maluku menggelar “Malam Dudu Bacarita” pada Minggu (06/11/2022) di Pelataran Ina Marina Masohi. Kegiatan yang mengambil tema “Berpikir Kritis Ala Anak Muda Masohi” ini menyasar kepada anak-anak muda yang berasal dari berbagai komunitas dan organisasi kepemudaan yang berada di Kota Masohi.

Hadir sebagai pembicara Mark Ufie, Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), Ali Mendez sebagai pegiat sosial dan demokrasi, dan Harlyn Sahulata, Ketua Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Cabang Zebaoth Masohi sebagi Host acara.

Dalam kesempatan tersebut, Mark menyampaikan kompleksitas dalam hidup bermasyarakat adalah hal yang tidak bisa dihindari dan pemuda sebagai salah satu elemen bangsa punya peran dalam hal tersebut. “Maka dari itu segala hendaknya semua konsep, pemikiran, gagasan, kegelisahan segera bermuara pada aksi,”ungkap Mark. Dikatakan, tidak jarang diskusi hanya berporos pada pusaran wacana yang kemudian tidak ditindaklanjuti. Mark juga mengatakan pemuda jangan sampai lupa bahkan tidak tahu akan perannya. “Semoga yang dimulai ole YPPM Maluku menjadi awal mula untuk semua komunitas, OKP maupun elemen masyarakat untuk membangun ruang-ruang diskusi public,” tutur Mark. Delegasi Ambon Music Office, UNESCO Creative Cities Network, Santos – Brazil 2022 ini juga mengatakan diskusi seperti ini juga diharapkan bisa menghadirkan pemangku kebijakan. Mark mengingatkan dari bahwa perjuangan jika dilakukan dengan cara yang lebih “halus” juga akan menghasilkan solusi yang lebih baik. “Karena dari hasil sharing teman-teman tidak sedikit juga yang punya metode perjuangan yang frontal, tetapi jangan lupa bahwa semua ada batas koridornya terlebih untuk hal-hal yang menyangkut membawa nama institusi teman-teman lebih berbijak hati dan beretika.”ungkap Mark.

Apresiasi juga disampaikan oleh Ali Mendez atas kegiatan “Malam Dudu Bacarita” tersebut dimana disamapaikan bahwa anak muda yang hadir dengan segala kegelisahan dan optimisme mereka mengurai betapa banyak problem sosial yang terjadi menggunakan cara dan analisa ala mereka. “Sungguh luar biasa mencari problem solving dari isi-isi kepala mereka yg penuh kegelisahan dan optimisme, maka sudah sepantasnya anak muda harus membumikan isi kepalanya bukan melangitkan isi kepalanya dalam ruang-ruang media sosial saja dan bukan menjadi mimpi-mimpi panjang para agen of change saja,” tutur Mendez. Dikatakan, YPPM adalah kompor gas yang hadir dengan pemantik-pemantik pengetahuan untuk mengakomodir dan mendidik anak muda dalam hal Critical thinking dan membangun gerakan-gerakan emansipatoris sebagai upaya merealisasikan agenda-agenda Demokratisasi di Maluku.

Penulis : Edha Sanaky