Penyampaian materi oleh Relawan MAFINDO Maluku, Foto: Soleman Pelu
AMBON,JW.-Sebanyak 42 peserta Jambore Literasi Digital di Desa Keta, Kabupaten Seram Bagian Timur melakukan praktik periksa fakta berita hoaks. Melalui kegiatan itu, mereka jadi tahu, apakah berita yang mereka baca termasuk hoaks atau tidak.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Maluku dalam melakukan peningkatan keterampilan literasi digital di kalangan komunitas literasi untuk melawan hoaks. Kegiatan berlangsung 29-31 Desembar 2021.
Relawan Mafindo Maluku yang hadir sebagai narasumber pada kegiatan tersebut adalah Wellsy Bakarbessy, Soleman Pelu, dan Abubakar Difinibun. Masing-masing dari mereka memberikan materi penguatan untuk mencegah hoaks, seperti yang disampaikan oleh Wellsy terkait perkembangan digital di era globalisasi saat ini.
Soleman Pelu, yang memberikan materi tentang cara periksa fakta sekaligus mempraktikan bagaimana periksa fakta secara sederhana menegaskan bahwa jika ada satu berita yang tidak diketahui kebenarannya, sebaiknya jangan dulu disebarkan. “Perlu ada verifkasi atau memeriksa kebenarannya,” tegas Soleman.
Lebih lanjut, dia katakan bahwa informasi yang tidak akurat mengenai berita palsu, dengan judul yang sangat provokatif mengiring pembaca kepada opini yang negatif. Semua itu tidak terpisahkan dari kehadiran internet di dalam kehidupan kita. Dengan adanya internet yang super praktis sekarang, berbagai berita dapat tersebar luas dengan mudah dan tidak terkontrol secara teliti.
Sebelumnya, Wellsy Bakarbessy memberikan materi tentang perkembangan teknologi informasi yang telah menyebar di dunia tanpa batas. “Hal tersebut menyebabkan perubahan sosial yang signifikan berlangsung dengan cepat,” kata Wellsy.
Menurutnya, perkembangan teknologi informasi banyak memberikan dapak positif dan dampak negatif dalam kehidupan. Salah satu dampak negatif perkembangan teknologi informasi yang sering dijumpai yaitu, banyaknya berita palsu (hoaks).
Sementara dampak positif dari perkembangan teknologi informasi dan Komunikasi, dapat memberi kemudahan untuk mendapatkan layanan tertentu meski lewat jarak jauh, misalnya berbelanja online, pesan tiket online, dan lain sebagainya.
“Menghemat waktu, bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Kemudahan untuk mencari dan mendapat informasi lewat akses internet,” terang Wellsy.
Setelah peserta menerima dua materi tersebut, Abubakar Difinubun juga memberikan penguatan melalui materi tentang Bagaimana Bermedia Sosial dengan Baik. Abubakar menjelaskan, untuk kalangan anak muda atau pegiat literasi, agar bisa menggunakan media sosial untuk hal-hal positif, memposting hal-hal yang bermanfaat dan menginspirasi, serta tidak memberikan password akun media sosial kepada orang lain.
Penyampaian materi oleh relawan Mafindo sangat menarik perhatian peserta, hal ini ditujukan dengan keaktifan peserta pada sesi diskusi dengan relawan Mafindo. Seperti yang disampaikan oleh salah satu peserta, Masita Rahyantel, dia menjelaskan bahwa Mafindo memberikan ruang yang luas dan pengetahuan baru.
“Kehadiran Mafindo di kegiatan ini, kami bisa mengetahui tentang berita yang hoax dan berita yang fakta kebenaranya, dan kami juga bisa perlu berhati-hati dalam menjaga privasi media sosial kami, serta penyebaran berita sebelum ditahu kebenaran dari sumber tersebut,” ungkap Masita.
Kegiatan Jambore Literasi Digital yang berlangsung sejak tanggal 29-31 Desember 2021 itu, dilaksanakan oleh Taman Baca Keta, dengan mengusung tema “Cermat Literasi di Era Digital”, yang melibatkan beberapa Taman Baca di Seram Bagian Timur, seperti Taman Baca Rumadang, Taman Baca Kianlaw, Rumah Peradaban Qur’an dan Taman Baca lainnya.
Menurut pendiri Taman Baca Keta, Ali Akbar Rumeon, kegiatan ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan komunitas literasi yang ada di Seram Bagian Timur, untuk melawan hoaks yang beredar saat ini.
Penulis: Soleman Pelu (Relawan Mafindo Maluku/JW Ambon)
Komentar Terbaru