082311771819 yppm.maluku@gmail.com

AMBON, JW–Yayasan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (YPPM) Maluku, melalui program Democratic Resilience (DemRes) yang bekerja sama dengan The Asia Foundation, menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama stakeholder DemRes di Kota Ambon, Kamis (28/7/ 2022).

Manager Program DemRes, Na’am Seknun, yang ditemui usai kegiatan itu mengatakan, FGD yang terfokus pada literasi digital ini, berhubungan erat dengan kerangka program Democratic Resilience, yang lebih fokus pada upaya melawan misinformasi dan disinformasi.


“Lewat FDG ini ada edukasi bersama. Untuk itu kegiatan literasi digital ini sangat bermanfaat untuk menjadi penguatan bagi kelompok dampingan YPPM Maluku dalam program Democratic Resilience itu sendiri”, katanya.

Komunitas dampingan dalam program DemRes ini merupakan penerima manfaat secara langsung dan perwakilan koalisi anak muda, serta jurnalis warga yang menjadi sasaran program. Dikatakan pula bahwa komunitas penting untuk berada dalam diskusi terfokus, mengingat edukasi kepada masyarakat yang dilakukan, melalui komunitas dalam program DeMres ini menyentuh secara langsung kepada masyarakat sipil.

Seknun berharap kegiatan ini dapat dikembangkan oleh komunitas dampingan dalam program DemRes ditingkat komunitas masing-masing dan dititularkan ke masyarakat umum.

“Kami perlu memetakan aktor-aktor kunci ditingkat komunitas, sehingga mampu mengimplementasikan apa yang diperoleh lewat diskusi-diskusi terfokus ini, terkhusus dalam narasi melawan misinformasi dan disinformasi di kota Ambon,” tutupnya.

Pada FGD kali ini, Soleiman Pelu yang merupakan relawan MAFINDO Maluku, memberikan materi terkait cara-cara sederhana memverifikasi sebuah berita dan pengamanan privasi di media sosial. Dalam paparannya ia tegaskan untuk peserta selalu berfikir kritis dalam menerima setiap informasi yang masuk.

Para peserta sangat antusias mengikuti setiap penjelasan narasumber, seperti yang disampaikan oleh salah satu perserta, James Pakniany, yang juga berprofesi sebagai dosen di Institut Kristen Negeri (IAKN) Ambon. Menurutnya literasi digital sangat penting untuk didiskusikan, karena masih banyak anak muda yang belum sadar tentang bahaya digital.

“Beta kira ini sangat penting, karena banyak informasi-informasi yang tersebar di media sosial itu, bahkan mahasiswa pung belum bisa membedakan mana berita bohong atau tidak,” kata James.

Lebih lanjut, ia mengatakan, kegiatan FGD yang dilakukan oleh YPPM ini juga bisa mengundang pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena banyak berita hoaks yang tersebar pada musim pemilu.

“Karena FGD ini penting dan menarik, baiknya bisa diundang dari KPU agar bisa kita sama-sama memfilter informasi-informasi yang menimbulkan kesalahpahaman antara warga disaat momen-momen politik medatang”, tegasnya.

Kegiatan yang berlangsung di Dermaga Caffe Ambon ini, melibatkan perwakilan Komunitas seperti Gerakan Pejuang Perempuan Milineal Maluku, Rumah Milineal Maluku, Komunitas sastra IAIN Ambon, Lembaga Pers Kampus, Akademisi IAKN Ambon, Majelis Ta’lim, Angkatan Muda Gereja Protestan (AMGP) Maluku, dan Perwakilan Disabilitas di kota Ambon.

Penulis : Abubakar Difinubun (JW Ambon)