Pelatihan “Bastori Demres” digelar YPPM Maluku atas kerjasama dengan The Asia Foundation (TAF) dalam Program Democracy Resilience (Demres) dilangsungkan di Sianida Café, Ina Marina Masohi pada Rabu (24/05/2022).
Masohi – Yayasan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (YPPM) Maluku kembali menggelar pelatihan “Bastori Demres” di Kota Masohi.
Kegiatan yang digelar atas kerjasama dengan The Asia Foundation (TAF) dalam Program Democracy Resilience (Demres) ini, sebelumnya juga digelar di Kota Ambon.
Di Kota Masohi kegiatan ini dilangsungkan di Sianida Café, Ina Marina Masohi pada Rabu (24/05/2022).
Pelatihan ini melibatkan sejumlah anak muda yang berasal dari berbagai komunitas di Kota Masohi dan menghasilkan koalisi anak muda Masohi yang dinamai ‘Koalisi Pamahanunusa, Bukan Koalisi Biasa’.
Harlyn Sahulata, Fasilitator pada kegiatan Bastori Demres Kota Masohi mengatakan kegiatan Bastori Demres Masohi ini sangat baik karena menghadirkan komunitas anak muda Masohi yang selama ini belum pernah duduk bersama untuk membahas berbagai isu-isu anak muda terkini.
Menurut, Ketua Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Cabang Zebaoth Masohi itu, kegiatan ini menjembatani keresahan anak muda Masohi untuk duduk bersama membahas kegelisahan-kegelisahan tentang masalah sosial yang terjadi di Maluku Tengah untuk diidentifikasi dan mencari solusi pemecahan masalahnya.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini, karena sangat bermanfaat utk ditindaklanjuti kedepan dan menjadi kegiatan rutin untuk semua komunitas merespon semua masalah sosial anak muda,” tutur Harlyn.
Ia juga mengaku bangga bahwa kegiatan ini dapat berhasil membentuk ‘Koalisi Pamahanunusa’ sebagai aksi nyata anak muda untuk tetap melanjutkan kegiatan bastori ini agar bisa selanjutnya meresponi berbagai perkembangan isu sosial Maluku Tengah.
Sementara Safia Lewenussa, dari komunitas Kalesang Kesehatan Ibu dan Anak (K3IA), mengatakan kegiatan Bastori Demres Masohi ini berhasil menyatukan berbagai macam ide. gagasan dan saran dari generasi muda yang ada di kota Masohi.
“Anak muda harus mengetahui dan berperan dalam perubahan-perubahan baik dari segi sosial maupun dalam segala aspek pembangunan,”tutur Safia.
Menurutnya, generasi muda adalah agent of change yang memiliki peranan penting dari kemajuan suatu daerah, karena baik buruknya suatu daerah ini terlihat dari kualitas generasi mudanya.
Abdullah Tangke, Programme Officer Demres mengatakan kegiatan “Bastory Demres “kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pertemuan pemuda pemudi lokal dalam program Demres atau ketahanan demokrasi dalam upaya membangun jaringan yang lebih kuat di lintas generasi/jaringan dengan beragam isu lokal.
Tangke menjelaskan dari hasil diskusi kegiatan ini, ditemukan berbagai macam isu masalah yang menjadi prioritas perhatian anak muda di Masohi.
Antaranya, masalah keterbelakangan pendidikan di daerahb terpencil, isu maraknya penyimpangan seksual seperti Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), masalah kekerasan seksual sampai ke masalah kenakalan remaja.
“Saya berharap setelah Bastori Demres ini akan muncul koalisi dan gerakan bersama untuk menindaklanjuti permasalahan yang dihadapi,” tutur Tangke (*)
Penulis : Edha Sanaky
Komentar Terbaru